Jumat, 23 Oktober 2009

Masalah Gizi Balita NTT Sulit Diatasi

Kapanlagi.com - Masalah kekurangan gizi yang melanda anak-anak di bawah lima tahun (balita) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sulit teratasi.
Ini karena faktor-faktor utama yang menyebabkan munculnya kasus gizi di daerah itu, seperti ketersediaan makanan di tingkat rumah tangga belum ditangani secara optimal, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT dr. Stef Bria Seran, di Kupang, Senin.
Selain itu, kata Seran, pola asuh anak masih terkendala budaya serta pola pengelolaan makanan untuk konsumsi anak belum menjadi perhatian penting kaum ibu rumah tangga.
Di daerah pedalaman misalnya, bapak dan mama setiap pagi meninggalkan rumah untuk pergi ke kebun, sementara anak ditinggalkan bersama keluarga lain di rumah dan tidak memperhatikan makan anak, apakah bergizi atau tidak.
Apalagi, kata dia, air susu ibu (asi) yang sangat dibutuhkan oleh seorang balita, namun karena si ibu harus ke kebun, anak tidak mendapatkan asupa air susu yang cukup bagi pertumbuhan fisik yang kemudian mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan.
Karena itu, menurutnya, diperlukan penanganan multi-sektor secara teratur guna bisa memutuskan mata rantai gizi buruk yang melanda anak-anak di bawah lima tahun selama tiga tahun terakhir ini.
"Masalah gizi ini muncul sejak tahun 2005 lalu, tetapi penanganannya tidak dilakukan secara terarah. Padahal, masalah gizi tidak hanya menjadi urusan Dinas Kesehatan tetapi sektor lain juga harus dilibatkan," katanya.
Dinas Pertanian misalnya harus dilibatkan untuk melakukan intervensi program pangan agar ketersediaan makanan ditingkat rumah tangga selalu tersedia, Dinas Peternakan untuk memberdayakan masyarakat desa agar memiliki usaha-usaha kecil di bidang peternakan.
Dinas Sosial dengan program menciptakan lapangan kerja melalui padat karya dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang berperan memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bagaimana pola hidup yang baik.
Instansi-instansi ini harus ikut dilibatkan secara bersama-sama untuk menanganai permasalahan gizi di daerah ini. Tanpa keterlibatan instansi terkait, masalah gizi di daerah ini sulit teratasi, katanya. (kpl/rit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar